Photo : Maman Abdurahman berebut bola dengan pemain depan Arab Saudi, Yasser Al Qahtani, dalam pertandingan Grud D Piala Asia 2007 di Gelora Bung Karno ( foto dok : media indonesia )
Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, apalagi kegagalan tersebut akibat ulah orang lain.....nah seperti itulah nasib Timnas Indonesia ketika bertanding di Grup D Putaran Final Piala Asia 2007. Kekalahan Indonesia memang menyesakkan, setelah selama 90 menit pertandingan pasukan Merah Putih dengan gagah berani melakukan perlawan yang alot terhadap tim yang lebih diunggulkan, tim yang menjadi langganan Piala Dunia, tim yang diatas kertas sangat kuat, tim yang berjudul Son Of The Desert, yaitu Arab Saudi. Kekalahan 1 - 2 sangatlah tipis, apalagi gol kedua Arab Saudi tercipta di babak injury time akibat kesalahan ringan Ismed Sofyan ( yang menurut wasit FIFA asal Indonesia, Jimmy Napitupulu, sebenarnya tidak ada kesalahan, tapi merupakan aksi diving pemain Arab Saudi ), namun walau kalah, tim Merah Putih telah membuktikan bahwa tidak bisa diremehkan, tidak bisa dianggap sebelah mata, kemenangan Arab Saudi nyata-nyata telah dibantu beberapa keputusan wasit yang menurut AFC sendiri benar-benar berat sebelah ( seperti yang ditulis di seputar indonesia ) , lebih menguntungkan tim dari negara petro dolar tersebut. Memang beberapa kali keputusan wasit asal Uni Emirat Arab ( yang serumpun dengan Arab Saudi ), yaitu Ali Al-Badwawi sangatlah aneh, sangat dibuat-buat ( menurut wasit FIFA, Jimmy Napitupulu ), yang berakibat kepemimpinan wasit tersebut diprotes berbagai kalangan, mulai dari Presiden Indonesia, Pengurus PSSI sampai beberapa elemen suporter Indonesia ( foto bawah ) yang rela berdemo langsung dihadapan petinggi AFC, mereka mempertanyakan kebijakan AFC yang tidak bertindak fair dalam soal penunjukkan wasit, mereka mempertanyakan kenapa wasit asal UEA yang notabene adalah serumpun dengan Arab Saudi ( setidaknya mempunyai ikatan emosional ) yang memimpin pertandingan bukannya wasit asal China atau Jepang yang lebih netral karena tidak ada ikatan emosional dengan kedua tim.
Tapi sudahlah, kekalahan tersebut merupakan kegagalan yang tertunda, jadikanlah kekalahan tersebut sebagai cambuk untuk tampil lebih baik kala menghadapi Korea Selatan nanti ( 18 Juli 2007 ) di Stadiun Utama Gelora Bung Karno......kalahkan Korea Selatan agar bisa lolos ke babak selanjutnya, seluruh rakyat Indonesia tetap mendukungmu.......kibarkan Sang Merah Putih di seantero jagad Sepakbola Dunia..........didunia ini serba mungkin, oleh sebab itu Indonesia sangat mungkin mengalahkan Korea selatan yang diatas kertas kemampuannya dua tingkat dari Indonesia, karena ternyata Korea Selatan juga bisa dikalahkan oleh Bahrain, yang telah lebih dulu dikalahkan Indonesia. Jadi, Indonesia juga bisa mengalahkan Korea Selatan kan ? tentu bisa.............!!!