Seperti negara-negara lainnya, Indonesia ternyata pernah punya pemimpin negara selain Presiden yaitu Perdana Menteri. Namun jabatan adanya Perdana Menteri di Indonesia tidak berlangsung lama, hanya dari tahun awal kemerdekaan 1945 sampai dengan 1959.
Perdana Menteri pertama Indonesia adalah Sutan Syahrir, atau juga dieja sebagai Soetan Syahrir ( Padang Panjang, Sumatera Barat, 5 Maret 1909 - Zurich, Swiss, 9 April 1966. Beliau menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia dari 14 November 1945 hingga 20 Juni 1947. Syahrir mendirikan Partai Sosialis Indonesia pada tahun 1948. Beliau meninggal dalam pengasingan sebagai tawanan politik dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.
Selanjutnya sebagai pengganti Sutan Syahrir adalah Amir Sjarifoeddin yang menjabat dari 3 Juli 1947 sampai 29 Januari 1948, Mohammad Hatta dari 29 Januari 1948 sampai 16 Januari 1950, Abdul Halim dari 16 Januari 1950 sampai dengan 5 September 1950, Muhammad Natsir dari 5 September 1950 sampai dengan 26 April 1951, Sukiman Wirjosandjojo dari 26 April 1951 sampai 1 April 1952, Wilopo dari 1 April 1952 sampai 30 Juli 1953, Ali Sostroamidjojo dari 30 Juli 1953 sampai 11 Agustus 1955, Burhanuddin Harahap dari 11 Agustus 1955 sampai 20 Maret 1956, tak lama kemudian Ali Sostroamidjojo kembali menjabat Perdana Menteri dari 20 Maret 1956 sampai 9 April 1957, dan Perdana Menteri terakhir adalah Djuanda Kartawidjaja yang menjabat dari 9 April 1957 sampai dengan 9 Juli 1959.
Dari kesuluruhan Perdana Menteri, hanya 3 partai yang sempat mencicipi kursi Perdana Menteri yaitu Partai Sosialis Indonesia ( PSI ) yang diwakili Sutan Syahrir, PNI ( Partai Nasional Indonesia ) yang diwakili oleh Amir Sjarifoeddin, Mohammad Hatta, Wilopo, Ali Sostroamidjojo, dan Djuanda Kartawidjaja, sementara dari Masyumi adalah Muhammad Natsir, Sukiman Wirjosandjojo dan Burhanuddin Harahap, sementara Perdana Menteri ke 4 yaitu Abdul Halim adalah non partisan.
Itulah sebagian dari dinamika politik di Indonesia yang tercatat oleh sejarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar